Kita hidup pada zaman yang membuat segalanya terasa dekat, bahka kita bisa menyaksikan situasi konflik di negara lain.
Tentang rudal yang jatuh di tengah kota, anak-anak yang kehilangan orang tua, sampai orang-orang yang harus meninggalkan rumah mereka demi bertahan hidup. Kadang kita bisa nonton videonya sampai habis, tapi setelahnya cuma bisa diam. Sesak. Marah. Bingung.
Kecemasan yang muncul bukan cuma soal "kasihan" sama orang di daerah konflik, tapi juga muncul pertanyaan-pertanyaan yang lebih dalam: “Kalau dunia makin parah, buat apa sih gue sekolah, kerja, atau berjuang?” “Apa gunanya rencana masa depan, kalau besok bisa kacau karena keputusan segelintir orang?”
Pertanyaan itu valid. Rasa takut, lelah, dan gak berdaya itu nyata. Kita semua sedang hidup di tengah krisis global, dan sayangnya... kita juga dipaksa tetap "berfungsi" seperti biasa. Masuk kerja, submit tugas, bangun pagi, senyum-senyum, padahal dalam hati pengen teriak.
Kadang kamu butuh pause — bukan karena kamu lemah, tapi karena kamu manusia.
Kalau konsumsi berita bikin kamu susah tidur atau mulai merasa mati rasa, gak apa-apa banget mute, unfollow, atau log out. Menjaga mental kamu bukan berarti kamu tutup mata. Justru dengan menjaga kewarasan, kamu masih punya tenaga untuk peduli lebih lama.
Dan di tengah semua ketidakpastian ini, kamu boleh banget nyari ruang aman buat cerita. Cerita soal rasa takutmu, soal kekhawatiranmu. Tentang betapa menyesakkannya jadi muda di zaman yang serba cepat, serba rusak, dan serba gak pasti.
Kita mungkin gak bisa menghentikan perang. Tapi kita bisa memulai hal kecil: saling dengerin, nyebarin empati, jaga lingkungan sekitar. Kita bisa bangun masa depan versi kita sendiri — dari komunitas yang suportif, dari karya yang punya makna, dari keputusan-keputusan kecil yang berani kita ambil tiap hari.
Kalau kamu butuh tempat buat cerita tanpa dihakimi, tanpa dibandingin, kamu bisa mulai dari ruang seperti Curcool. Tempat di mana kamu boleh takut, boleh bingung, dan tetap layak didengar.
Karena di tengah dunia yang terasa berantakan, satu hal yang bisa kita jaga adalah: kemanusiaan kita.